Memakmurkan Masjid adalah Tugas Jamaah

Saat Ustadz Kuncoro menyampaikan tausiyah

Masjid Al Fatah menggelar pengajian rutin dua bulanan, Sabtu (12/10). Pengajian kali ini menghadirkan Ustadz Kuncoro, Pengasuh acara Lentera Rohani Radio Retjo Buntung Yogyakarta.

Hardani, Ketua Takmir sebelumnya

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Takmir periode sebelumnya Hardani menyerahkan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya  kepada Ketua Takmir periode berikutnya Barda Hartana untuk periode tahun 2019-2022, yang telah terpilih pada pemilihan Ketua Takmir, Kamis (5/9) beberapa waktu lalu.

Barda Hartana, Ketua Takmir periode 2019-2022

Saat memberi sambutan Barda menyampaikan bahwa kemakmuran Masjid Al Fatah tidak tergantung pada ketuanya tapi pada kekompakan jamaah. Di akhir sambutan, ia pun berharap semoga mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya." Dan semoga kelak, kita bisa bersama-sama bertemu di surgaNya," paparnya.



Sementara itu Ustadz Kuncoro dalam tausiyahnya menguraikan QS At Taubah ayat 18 yang artinya "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk."


"Adzan itu sebetulnya panggilan untuk memakmurkan masjid," tegas Ustadz. Mengapa terkadang manusia tidak bergegas menuju ke masjid saat adzan berkumandang? Karena pahala yang diperoleh tidak tampak oleh mata. Sebagian mereka hanya tertarik saat melakukan sesuatu langsung mendapatkan sesuatu. Begitulah manusia, mau tak mau akan tumbuh dengan sifat materialistiknya. Padahal sebenarnya pahala yang diperoleh jauh lebih berharga dari sekedar mendapatkan materi.

Selanjutnya Ustadz Kuncoro menjelaskan tentang bagaimana menghapuskan dosa.
Pertama, menyempurnakan wudlu di waktu tidak menyenangkan. Misal, saat dingin. Dimana sebagian memilih pulas tetapi karena iman dan takwanya, ia pun bergegas mengambil air wudlu.

Kedua, meskipun belum sholat tetapi jiwanya telah sholat. Misalnya, saat hendak pergi ia sudah memikirkan sholat dimana, kondisi di sana bagaimana, apakah mudah mencari tempat sholat atau tidak.

Ketiga, berjalan menuju tempat sholat.  Langkah kaki kanan itu akan menambah pahala sementara langkah kaki kiri akan mengurangi dosa. Dosa itu ada di kepala, pundak dan punggung. Akan berguguran ketika ruku' dan sujud.

Lebih lanjut ia memaparkan tentang arti surat At Taubah ayat 100. "Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik. Yakni yang halal tidak sama dengan yang haram. Sesuatu yang buruk tidak sama dengan yang baik meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu. Karena keburukan sesuatu akan menghilangkan faidahnya, menghapus berkahnya, dan menjauhkan manfaatnya." Semoga kita terhindar dari hal-hal demikian.

Alhamdulillah pengajian kali ini berlangsung hikmat terlebih saat Ustadz Kuncoro melafalkan doa penutup. Dan penyampaian materi tausiyah yang penuh nuansa humor membuat hadirin yang datang menjadi bersemangat mengikuti rangkaian pengajian hingga usai acara.

Posting Komentar

0 Komentar