Covid 19, Pisahkan Kami Berdua

Qadarullah, ketika sepasang suami istri akhirnya harus dipisahkan oleh ajal. Bisa jadi suami dahulu yang dipanggil menghadap-Nya atau malah sebaliknya sang istri yang mendahului. 

Seperti termaktub dalam QS Al Waqi'ah ayat 60 yang artinya "Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan."

Jauh sebelum kami dipisahkan Allah, perbincangan tentang kematian sering kali menjadi topik hangat kami saat santai sembari ngopi. Entah itu bincang ringan tentang harta yang tidak dibawa mati, siapa yang dipanggil dulu menghadap-Nya atau amalan apa yang sudah disiapkan dan sebagainya. Entah mengapa, kami suka sekali bahas tentang kematian.

Suatu saat saya sempat bertanya, "Yah, kok ada yang bilang kita ini pasangan serasi apa benar ya?" Sepertinya gak ada yang istimewa semua terlihat biasa-biasa saja. "Mungkin karena kita kompak kemana-mana sering jalan bareng ya," kata suami. Oh iya bisa jadi itu, gumamku.

Yah, kira-kira siapa ya yah yang dipanggil duluan? Kalau aku yang ditinggalkan aku akan setia sampai mati. Kayaknya gak ada laki-laki sebaik ayah deh yang sayang sama aku apa adanya bukan ada apanya. Kalau ayah gimana? Si ayah diam saja gak komen apapun cuma melempar senyum seakan tahu kalau akan pergi duluan. Tak terbersit sedikitpun saat itu bahwa semua akhirnya menjadi nyata. 

***

Berpisah di dunia pun adalah hal yang pasti terjadi dan semua orang pasti akan mengalami meskipun dengan kondisi yang berbeda-beda. Jelas tidak ada yang sama. Cuma kapan waktunya, dimana tempatnya hanya Allah Yang Maha Tahu karena Dia yang punya skenario. Jika sudah tiba saatnya tak ada yang bisa memajukan atau memundurkan barang sedetikpun. 

Setiap kematian pasti ada penyebabnya tapi tidak perlu dibahas hal ikhwalnya, karena semua sudah menjadi kehendak-Nya. Tak perlu juga membanding-bandingkan dengan yang lain, berat atau ringannya ujian. Hal terpenting justru keikhlasan dalam menerima ujian yang menerpa.

Bukankah Allah jauh lebih tahu seberapa kuat hamba-Nya menerima ujian. Bukankah sudah jelas termaktub dalam QS Al Baqarah ayat 286 bahwa "Allah tidak akan menguji di luar kemampuan hamba-Nya."

Berpisah dengan suami untuk selamanya  tanpa pesan, sungguh menyayat hati karena aku tak mampu mendampingi di saat-saat terakhirnya bahkan hingga saat inipun belum sampai ke pusarannya. Hanya mampu berdoa dari jauh.

Sungguh aku tidak menyangka, yang sebelumnya sangat taat dengan protokol kesehatan akhirnya harus terseret arus covid 19. Terhempas dan tidak kuasa melawan. Covid itu benar-benar nyata dan sudah banyak bukti di sekeliling kita. Covid juga yang telah memisahkan kami. Masihkah meragukan kebenaran adanya covid 19?

Posting Komentar

0 Komentar