Semua tentang Covid 19

Sebuah artikel sederhana sempat saya tulis di awal merebaknya wabah corona. Tulisan itu berjudul "Hikmah Covid 19." 

Begitu wabah ini dikabarkan mulai masuk ke Indonesia banyak orang mengkhawatirkannya hingga tidak sedikit yang akhirnya stres menghadapinya. Ternyata tidak banyak manusia yang mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian.

Saat ini saya merasakan hikmah yang lebih besar dari Covid 19 terlebih sejak saya mulai opnam. Ikatan persaudaraan keluarga besar kami semakin kuat dan hubungan silaturahmi yang sempat terputus dengan teman-teman SD, SMP, SMA hingga kuliah kembali terjalin.

Baca juga : Bersyukur Saat Mendapat Cobaan

Sapaan mereka membuat saya begitu berharga. Ternyata mereka selalu ada di saat kondisi terburuk pada titik nadir hidup saya.

Mereka semua dihadirkan Allah secara bersamaan untuk menguatkan hati saya. Berbagai ucapan bela sungkawa penuh empati seperti guyuran hujan yang semakin menyejukkan kalbu kami. Saya terharu semuanya kembali menyapa di saat saya merasa sendiri dan tak berdaya. Terima kasih sobat, untuk doa dan perhatiannya. Karena kalian juga aku menjadi tegar. 

Kekhawatiran bakal dikucilkan ternyata tak terbukti. Support rekan-rekan kerja yang datang silih berganti membuat tumbuh rasa percaya diri saya. Sapaan via pesan pendek, video call hingga ajakan untuk bergabung dalam zoom meeting semakin meyakinkan hati bahwa saya tidak sendiri.

Baca juga : Selamat Jalan Kekasihku

Pertolongan Allah itu nyata dan benar-benar ada. Satu persatu kesulitan yang saya alami terurai dengan indah. Tanpa saya harus bergerak, malaikat-malaikat Allah seperti hadir menghampiri dan menyelesaikan semua masalah saya.

Seperti siang itu, di saat suami harus dirujuk dari RS Hermina ke RSUP Sarjito sementara dia harus meninggalkan putri saya seorang diri di RS Hermina. Saya gak mampu lagi berbuat apa-apa bahkan menangis pun sudah tak sanggup. Hanya bisa menyaksikan via video call saat detik-detik suami saya dibawa perawat keluar dari kamar, di saat yang bersamaan putri saya menangis meraung karena tak ada lagi tempatnya bersandar.

Saya pasrahkan semua urusan sama Allah karena saya benar-benar tak mampu lagi harus berbuat apapun. Di saat itulah, pertolongan Allah datang menghampiri. Sebuah pesan singkat menyapa malam itu. "Ambulance Dinkes siap mengantar putri pak Bagus ke RSA UGM."

Ya Allah, buliran bening pun mulai menggenang. Atas izinMu semua yang tak mungkin menjadi mungkin. Sungguh hanya Allah Maha Penolong. Kami memang terpisah saat itu, karena kondisi RS yang sudah penuh. 

Hari sudah berganti pagi karena tengah melewati dini hari. Gadis kecil itu sudah berdiri di depan pintu kamar, aku hanya bisa menangis tanpa boleh memeluknya. Air mata kesedihan karena dia hadir seorang diri namun bahagia karena akhirnya saya bisa bersama lagi dengan putri semata wayang.

Saat mendengar berita tentang meninggalnya suami dari dokter langsung saya benar-benar gak menyangka. Semuanya terjadi begitu cepat. Ada hal yang paling saya khawatirkan, jika putri saya gak kuat menerimanya kejadian ini karena hubungan mereka begitu dekat.

Ternyata dia hanya menangis saat kejadian dan segera sadar jika memang ini takdir Allah. Saya sungguh tidak menyangka, gadis kecil yang selalu manja tiba-tiba berubah menjadi dewasa dan malah menguatkan hati saya. "Ibu jangan menangis lagi kasihan ayah nanti."

Subhanallah, ternyata kau kirimkan gadis kecil ini "Adinda Soraya Lathifah" untuk menguatkan hati dan menemani hari-hari kami selanjutnya.

Ada pesan yang ingin saya sampaikan buat semua yang kusayangi. Mungkin ada yang pernah mengalami tapi insya Allah banyak yang belum dan jangan sampai mengalami.

Tetap waspada dengan wabah corona. Patuhi protokol kesehatan jangan kasih kendor sedikitpun. Covid 19 memang tidak tampak tapi nyata. Dia benar-benar ada. Akan sangat bahaya terlebih bagi yang mempunyai penyakit penyerta.

Tetap selalu memakai masker, social distancing, jaga jarak, cuci tangan dan siapkan handsanitizier di dalam tas untuk mengantisipasi ketika saat bepergian.

Sekalipun dengan saudara jangan sekali-kali bersentuhan seperti berjabat tangan. Karena kita tidak tahu siapa pembawa virus itu.

Salam sehat dan tetap semangat menjalani hari-hari penuh keberkahan.


Posting Komentar

0 Komentar