Mengapa Aku yang Kau Pilih?




Suka tidak suka, mau tidak mau beban itu kini ada di pundakku. Semakin jauh kumelangkah, beban itu terasa semakin mencengkeram. Tak ada pilihan lain kecuali aku harus terus meyakinkan hati bahwa aku pasti mampu melewati semua rintangan.

Tak bisa kupungkiri, terkadang terlintas tanya mengapa Allah memilihku tuk menerima semua ini. Bukankah imanku masih begitu dangkal untuk memahami ini sebagai wujud kasih sayang-Mu padaku.

Aku tahu hanya Engkau tempat yang paling aman untuk mengadukan segala keluh kesahku. Aku mengerti hanya Engkau tempatku menaruh harap atas masa depanku kelak. Dan aku juga paham, cara inilah yang Engkau tunjukkan untuk mengurangi timbangan akan dosa-dosaku.

Tapi aku masih manusia biasa yang butuh kasih sayang sesama. Sekedar berbagi beban tentang apa yang kurasa. Itu mauku, tapi ternyata bukan kehendak-Mu untukku.

Ternyata Kau ingin melihat aku tegak tanpa siapapun. Kau ingin melihatku berhasil tanpa pertolongan manusia. Dan kau ingin melihatku selalu menangis memohon apapun pada-Mu. Saat kakiku lemah untuk melangkah. Saat hatiku sempit ingin mengadu. Saat batin ini berbalut rindu yang tak tertahankan. Kau hanya ingin aku semakin dekat dengan-Mu, tempatku bergantung segala sesuatu. Kau ingin aku hanya meminta pertolongan pada-Mu bukan pada manusia.

Tuhan, aku menyadari akulah makhluk lemah. Hanya Engkau yang mampu menolongku dalam segala keadaanku. Dan kini aku bersimpuh, aku mengakui aku sungguh butuh Engkau. Dan segala ketetapan-Mu adalah baik untukku, untuk akhiratku.

Ya Rabbi mudahkan aku untuk bersyukur di saat sulit kumenerima semuanya. Yakinkan aku bahwa Engkau selalu ada bersamaku, dalam segala suasana hatiku. 

Posting Komentar

0 Komentar